Suka atau tidak suka, pada awalnya orang menilai kemampuan Anda bekerja dari penampilan. Jadi, jangan enggan untuk memperbaiki cara berpakaian Anda. Berikut ini 5 Tips berbusana agar terlihat profesional, menurut Okki Asokawati, mantan peragawati sekaligus pemilik sekolah mode:
1. Sophisticated. Bukan berarti mengenakan pakaian yang mewah, mahal dan glamour. Pun dengan pakaian yang berharga biasa saja, Anda bisa kelihatan rapi dan elegan. Syaratnya, busana itu dalam keadaan clean, tersetrika rapi dan tidak berbau lemari.
2. Stylish. Ada aksen-aksen tertentu dari penampilan seseorang yang merupakan pernyataan siapa dirinya. Misalnya, bros atau scarf. Inilah yang disebut stylish. Kalau seseorang berbusana tanpa hiasan apapun, kesannya jadi ‘aman-aman’ saja. Tamplan bisa banget tersebut memberikan kesan Anda seorang safety player. sulit mengambil keputusan, tidak mau ambil risiko sekecil apapun, atau dianggap kurang kreatif. Ini akan merugikan kalau Anda menginginkan diberi tanggung jawab lebih besar oleh bos.
3. Businesslike. Sebagus-bagusnya Anda, sepatu tali is not businesslike. Sepatu jenis itu hanya cocok untuk acara-acara informal. Jadi kenakan fashion item yang mencerminkan bahwa Anda wanita karir, misal sepatu yang ada haknya (walau sedikit). Begitu juga dengan pilihan outfit. Sekarang banyak alternatif pakaian yang selama ini Anda lihat di majalah. Jangan tergoda untuk mengenakan bustier ketat atau rok super mini, misalnya. Karena itu tidak mencerminkan kepribadian wanita karir. Namun bukan berari nda lantas tidak bisa tampil fashionable. Toh, misalnya di dalam stelan blazer. Anda masih bisa mengenakan blus berkerah lace.
4. Commanding. Dalam bekerja, Anda akan bertemu banyak orang. Apa yang Anda sampaikan dalam hubungan interpersonal, harus meyakinkan. Karena itu Anda harus terlihat berwibawa. Pemilihan aksesoris, misalnya, cukup penting dalam mendongkrak wibawa Anda. Aksesoris mutiara, berlian, atau emas lebih dianjurkan dibanding pernak-pernik berbahan plastik. Apapun pilihannya, yang penting jangan terlalu berlebihan. Hindari warna-warna pastel yang terlalu masnis dan lembut. Apalagi kalau akan presentasi. Warna pastel memberi kesan si pemakai adalah sosok yang tidak bisa dipercaya. Kalaupun Anda suka warna pastel, gunakan sebagai blus yang dipadankan dengan setelan warna-warna commanding, seperti abu-abu yang hangat, coklat tua, navy blue. Warna muda yang dianjurkan adalah camel.
5. Smart Suit. Jangan memakai busana yang justru menjauhkan Anda dari tujuan bisnis. Misalnya, memakai pakaian jaket yang sempit di bagian dada karena potensial membuat kancing terlepas. Belum lagi Anda akan kerepotan bila bagian tersebut kerap tersingkap. Selain itu, juga tidak disarankan mengenakan rok terlalu mini. Selain mengganggu lawan bicara, juga memberi kesan tak elegan. Perhatikan pula proporsi tubuh dari panjang torso, yaitu bagian tulak rusuk yang paling akhir ke tulang pinggul paling atas. Kalau kurang dari 10 cm, artinya torsonya pendek, sehingga tidak cocok memakai blus yang dimasukkan, karena bagian tubuh atas akan terlihat pendek, sementara bagian bawah terlihat sangat panjang. Baiknya kenakan blazer yang panjangnyadi bawah garis pinggang. Bagi pemilik torso panjang, justru blusnya dimasukkan, sehingga garis pinggan terlihat naik dan proporsi tubuh terlihat bagus.
2. Stylish. Ada aksen-aksen tertentu dari penampilan seseorang yang merupakan pernyataan siapa dirinya. Misalnya, bros atau scarf. Inilah yang disebut stylish. Kalau seseorang berbusana tanpa hiasan apapun, kesannya jadi ‘aman-aman’ saja. Tamplan bisa banget tersebut memberikan kesan Anda seorang safety player. sulit mengambil keputusan, tidak mau ambil risiko sekecil apapun, atau dianggap kurang kreatif. Ini akan merugikan kalau Anda menginginkan diberi tanggung jawab lebih besar oleh bos.
3. Businesslike. Sebagus-bagusnya Anda, sepatu tali is not businesslike. Sepatu jenis itu hanya cocok untuk acara-acara informal. Jadi kenakan fashion item yang mencerminkan bahwa Anda wanita karir, misal sepatu yang ada haknya (walau sedikit). Begitu juga dengan pilihan outfit. Sekarang banyak alternatif pakaian yang selama ini Anda lihat di majalah. Jangan tergoda untuk mengenakan bustier ketat atau rok super mini, misalnya. Karena itu tidak mencerminkan kepribadian wanita karir. Namun bukan berari nda lantas tidak bisa tampil fashionable. Toh, misalnya di dalam stelan blazer. Anda masih bisa mengenakan blus berkerah lace.
4. Commanding. Dalam bekerja, Anda akan bertemu banyak orang. Apa yang Anda sampaikan dalam hubungan interpersonal, harus meyakinkan. Karena itu Anda harus terlihat berwibawa. Pemilihan aksesoris, misalnya, cukup penting dalam mendongkrak wibawa Anda. Aksesoris mutiara, berlian, atau emas lebih dianjurkan dibanding pernak-pernik berbahan plastik. Apapun pilihannya, yang penting jangan terlalu berlebihan. Hindari warna-warna pastel yang terlalu masnis dan lembut. Apalagi kalau akan presentasi. Warna pastel memberi kesan si pemakai adalah sosok yang tidak bisa dipercaya. Kalaupun Anda suka warna pastel, gunakan sebagai blus yang dipadankan dengan setelan warna-warna commanding, seperti abu-abu yang hangat, coklat tua, navy blue. Warna muda yang dianjurkan adalah camel.
5. Smart Suit. Jangan memakai busana yang justru menjauhkan Anda dari tujuan bisnis. Misalnya, memakai pakaian jaket yang sempit di bagian dada karena potensial membuat kancing terlepas. Belum lagi Anda akan kerepotan bila bagian tersebut kerap tersingkap. Selain itu, juga tidak disarankan mengenakan rok terlalu mini. Selain mengganggu lawan bicara, juga memberi kesan tak elegan. Perhatikan pula proporsi tubuh dari panjang torso, yaitu bagian tulak rusuk yang paling akhir ke tulang pinggul paling atas. Kalau kurang dari 10 cm, artinya torsonya pendek, sehingga tidak cocok memakai blus yang dimasukkan, karena bagian tubuh atas akan terlihat pendek, sementara bagian bawah terlihat sangat panjang. Baiknya kenakan blazer yang panjangnyadi bawah garis pinggang. Bagi pemilik torso panjang, justru blusnya dimasukkan, sehingga garis pinggan terlihat naik dan proporsi tubuh terlihat bagus.
0 komentar:
Posting Komentar